1. Proses Pembuatan Lembaran Plat
Dari segi bentuk, plat baja memiliki dua jenis, plat lembaran (sheet)
dan plat gulungan (coil). Sedangkan dari segi pembuatan juga terbagi
dua, yakni plat lembaran/gulungan canai panas (hot rolled) dan plat
lembaran/gulungan canai dingin (cold rolled). Pabrikan dan para pengguna jenis baja ini umumnya menyebut produk ini
'baja hitam' sebagai pembeda terhadap produk baja lembaran dingin yang
juga biasa dikenal sebagai 'baja putih'. Di pasaran, plat lembaran/gulungan canai panas (hot rolled) biasanya
disebut ‘baja hitam’ sedangkan yang canai dingin disebut ‘baja putih’.
Untuk plat kapal masih digolongkan ke ‘baja hitam’, namun karena
peruntukannya sebagai bahan pembuat lambung kapal, maka plat jenis ini
memerlukan penanganan produksi yang berbeda. Plat baja lembaran canai panas (hot rolled plate) memiliki ketebalan dan
ukuran yang berbeda. Namun, umumnya yang diproduksi secara massal oleh
produsen adalah ukuran mulai dari 2 mm sampai dengan 50 mm.
Permukaan plat juga masih dibagi dua kategori, yakni permukaan halus dan
permukaan bergelombang. Yang permukaannya bergelombang biasanya disebut
plat bordes, yaitu memiliki pola garis tertentu di atas permukaannya.
Contoh pemakaian plat bordes misalnya pada tangga atau pijakan di halte
busway TransJakarta. Standar Mutu Hot Rolled Plate : SNI 07-0601-2006, SNI 07-0722-1989
(standar kontruksi umum), JIS G 3101 SS400, ASTM SA36 (standar plat
kapal).
2. Bahan Baku dan Proses Produksi
Bahan baku hot rolled plate adalah berupa slab yang sudah mengandung unsur pemrosesan kimia sesuai standar. Slab dimasukan ke dalam reheating furnace untuk proses pembakaran (peleburan). Setelah selesai maka dilanjutkan dengan proses descaling dan dimasukan ke dalam rolling mill. Bahan slab yang sudah hampir menjadi plat lembaran itu, kemudian dilakukan proses penipisan (thickness) yang dilanjutkan dengan shearing. Setelah dilakukan proses shearing, palt lembaran canai panas pun selesai dibuat dan siap dipasarkan.
Bahan baku hot rolled plate adalah berupa slab yang sudah mengandung unsur pemrosesan kimia sesuai standar. Slab dimasukan ke dalam reheating furnace untuk proses pembakaran (peleburan). Setelah selesai maka dilanjutkan dengan proses descaling dan dimasukan ke dalam rolling mill. Bahan slab yang sudah hampir menjadi plat lembaran itu, kemudian dilakukan proses penipisan (thickness) yang dilanjutkan dengan shearing. Setelah dilakukan proses shearing, palt lembaran canai panas pun selesai dibuat dan siap dipasarkan.
Penggunaan baja lembaran panas meliputi penggunaan-penggunaan sebagai berikut : Konstruksi Umum dan Las, Pipa dan Tabung, Komponen & Rangka Otomotif, Jalur Pipa untuk Minyak dan Gas, Casing & Tubing Pipa Sumur Minyak, Baja Tahan Korosi Cuaca Rerolling, Tabung Gas, Konstruksi Kapal Boiler & Pressurized Container.
0 komentar:
Posting Komentar